4 November 2017

Pengalaman Pergantian Paspor

Source: Neskanencenter.org

Untuk bepergian ke luar negri, tentunya kita memerlukan paspor sebagai pengenal diri. Mungkin ada beberapa dari kalian yang baru pertama kali ingin membuat paspor, bisa baca pengalamanku yang akan aku jelaskan dengan detil disini. Masih sama seperti artikel sebelumnya, artikel ini akan ditulis dalam Bahasa Indonesia karena ini tidak bermanfaat jika dibaca orang asing, haha. Kali ini aku ingin berbagi informasi mengenai Kantor Imigirasi Kelas 1 di Kota Tangerang. Beberapa waktu lalu, aku mengajukan permohonan pergantian paspor karena paspor yang lama telah habis masa berlakunya. Mulai awal Agustus 2017, Kantor Imigrasi memiliki sistem antri online. Beberapa dapat mengajukan antrian melalui situs atau aplikasi resmi, namun ada juga yang melalui Whatsapp seperti Kantor Imigrasi Kelas 1 di Kota Tangerang.

Pendaftaran melalui Whatsapp dengan nomer 62-811-8119-000, lalu selanjutnya kalian dapat mengikuti format yang dicantumkan. Perlu diingat, untuk mengurus paspor lebih baik dari jauh-jauh hari, karena mungkin saja tidak ada tanggal yang tersedia dalam waktu dekat. Seperti pengalaman yang aku rasakan, jadwal tidak ada yg tersedia sehingga harus menunggu sekitar satu bulan. Awalnya ingin mengajukan e-paspor di Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, namun tidak ada tanggal yang tersedia hingga jangka waktu keberangkatan sehingga aku memilih untuk mengajukan paspor biasa. Perlu diketahui, tidak semua Kantor Imigrasi melayani permohonan e-paspor. Menurut informasi yang aku dapatkan dari seorang petugas imigrasi, kantor yang melayani e-paspor hanya Kelas 1 Khusus.

Nah, setelah mendaftar melalui Whatsapp kamu akan menerima nomer booking. Nomer booking ini hanya sebagai identitas kalau kamu terdaftar untuk shift tertentu, namun tidak dapat digunakan sebagai antrian pada saat proses permohonan. Dulu awal pertama kali membuat paspor, aku didampingi kedua orangtua dikarenakan masih dibawah 17 tahun. Walau agak kebingungan saat kemarin mengurus sendiri, tapi langsung berasa jadi independent woman gitu hehe.

Kalau kamu bingung, takut salah tapi tidak mau buang waktu bisa langsung ditanyakan ke petugas yang berada di sekitar kamu. Biasanya ada satpam yang selalu siap sedia dengan ramah menginformasikan hal-hal yang perlu kamu ketahui. Pilihnya yang tampangnya ramah dan mudah didekati, biasanya jawabannya lebih ramah di telinga dan sangat membantu. Tahapannya sebagai berikut:

1. Siapkan semua berkas yang diperlukan, sesuai dengan informasi yang tercantum pada situs resmi atau keterangan yang bisa kamu dapatkan melalui chat Whatsapp. Fotokopi semua berkas harus di kertas A4. Untuk pemohon baru, jangan lupa membawa materai 6000. Disarankan untuk membawa pulpen tinta hitam, tapi kalau tidak bawa juga tidak masalah karena disediakan di beberapa tempat. Baca lagi berkas yang perlu disiapkan dan pastikan untuk membawa berkas yang asli. Untuk lebih lengkapnya bisa akses disini.

2. Lebih baik datang lebih awal pada saat hari H, karena kamu masih harus mengisi formulir dan mengantri untuk mendapatkan nomer antrian. Untuk di Kantor Imigrasi Kelas 1 Kota Tangerang, lebih baik duduk di barisan pertama. Agak membingungkan karena kamu harus antri untuk mendapatkan nomer antrian. Bingungin ya? Jadi nomer antrian yang kamu antriin ini untuk sesi wawancara, foto paspor, dan sidik jari. Nah antrian untuk mendapatkan nomer antrian ini diatur dari tempat duduk paling depan dan mengular hingga kebelakangan. Jadi untuk menghemat waktu pastikan kembali semua berkas yang dibutuhkan sudah tersedia, kalau masih tidak yakin bisa ditanyakan langsung ke petugas. Dan jangan lupa untuk cepat-cepat duduk di barisan pertama, ya walaupun pasti ada aja satu orang nyelip langsung (alias tidak antri).

3. Jangan lupa untuk mencatat nomer booking yang sudah diinformasikan melalui Whatsapp. Setelah mendapatkan nomer antrian, kamu akan diberi map. Jadi kalau kamu memiliki map lain yang berisi berkas-berkas tambahan, itu sudah tidak digunakan lagi jadi bisa disimpan didalam tas atau mobil (kalau malas tenteng-tenteng). Yang dibutuhkan saat sesi wawancara hanya map yang tadi sudah dipisahkan, serta KTP Asli. Kalau KTP pasti sudah dengan nyaman tersimpan di dompet, bukan?

4. Tunggu giliran. Kamu dapat memantau nomer antrian melalui layar TV yang tertera didepan ruangan. Jadi, Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang itu memiliki dua sisi (1 untuk WNI, 1 untuk WNA). Untuk bagian WNI seperti semi-tersekat menjadi 3, yaitu antrian untuk pengajuan permohonan, antrian untuk sesi wawancara, dan antrian untuk pengambilan paspor.

5. Wawancara. Pertanyaan untuk wawancara juga tidak terlalu tegang kok. Malah petugas yang kemarin menangani permohonanku sangat ramah. Kalau kamu gengsi-an, sebelum wawancara jangan lupa touch up dulu. Kamu harus bertahan selama 5 tahun dengan foto paspor itu loh. Selain foto, kamu juga harus memindai sidik jari. Kemudian yang paling penting, pastikan berulang-kali bahwa data yang diinput oleh petugas sudah benar. Bisa langsung ditanyakan kepada petugas jika ingin mengecek kembali sebelum data benar-benar tersimpan.

6.  Bayar paspor. Paspor tersedia dalam buku 24 dan 48 halaman. Untuk harga 48 halaman yaitu Rp. 355.000,-. Temanku bilang pembayaran hanya bisa dilakukan oleh transfer, nyatanya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Kota Tangerang pembayaran hanya bisa dilakukan melalui Debit BRI atau tunai. Tersedia juga ATM BRI jika kamu tidak memiliki keduanya, namun seperti yang sudah diketahui kamu akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 7.500,-. Untungnya aku berhasil mengais lembar recehan dalam dompet, lumayan hemat Rp. 7.500,-. Mungkin pembayaran secara transfer hanya berlaku untuk e-paspor di Kantor Imigrasi Soekarno Hatta.

7. Tunggu 3 hari kerja. Paspor akan diproses selama 3 hari kerja. Hari akan diberitahukan pada saat sesi wawancara. Lama proses mungkin berbeda di setiap kantor imigrasi, karena teman saya yang mengajukan e-paspor baru di Kantor Imigrasi Soekarno Hatta harus menunggu 10 hari kerja setelah biaya paspor ditransfer.

8. Pada hari pengambilan, paspor dapat diambil diatas jam 1 siang. Dan lagi-lagi kamu harus mengambil nomer antrian sebelum jam 15.30. Waktu pengambilan diatas jam 1 itu hanya berlaku pada hari H pengambilan paspor. Jika ingin mengambil paspor keesokan harinya juga bisa di waktu yang lebih pagi. Namun ada keterangan untuk tidak mengambil paspor lebih dari 30 hari.

9. Kamu bisa mengambil nomor antrian dengan membawa kembali bukti pengajuan permohonan dan bukti pembayaran paspor kemudian security akan memindai barcode yang ada pada bukti tersebut.

10. Pada saat pengambilan paspor, kamu akan dimintai KTP. Setelah itu kamu juga akan diminta untuk menandatangani penerimaan paspor. Kemudian petugas akan memintamu untuk memfotokopi paspor baru. Fotokopi per lembar dihargai Rp. 500,-. KTP akan dikembalikan jika kamu telah memberikan fotokopi paspor baru.

Pengajuan paspor bisa dilakukan di Kantor Imigrasi manapun, namun tidak semua Kantor Imigrasi melayani permohonan e-paspor. Dan beberapa Kantor Imigrasi juga sudah tidak memiliki sistem walk-in. Ada baiknya untuk mencari tahu informasi mengenai Kantor Imigrasi yang hendak kamu kunjungi terlebih dahulu agar tidak membuang waktu dan uang.

Selanjutnya, karena rasanya tidak terlalu suka warna hijau, aku pun memutuskan untuk membeli customized passport cover. Karena suka banget dengan ikon blog ini, yang thankfully dibuatkan oleh Sujan, aku memutuskan untuk memakainya sebagai logo di bagian depan.

Aku memesannya di Peppila Craft, dan kamu bisa memiliki custom design untuk paspor mu dengan harga Rp. 100.000,-. Sayangnya, warna kulit covernya harus menyesuaikan warna yang disediakan. Pilihanku jatuh ke warna Pinkish Purple. Sekalian review aja kali ya?

Jadi admin-nya cukup ramah dan sabar. Dia menginfokan jika lebih baik design harus diatas 200kb untuk hasil yang lebih detail dan file dapat dikirim melalui email dalam bentuk jpeg atau png. Kemudian aku kirimkan file logo beserta guideline yang aku inginkan. Namun ya, ada harga ada barang sih ya haha. Aku orangnya agak ribet kalau kurang precise gini, soalnya menurutku logo ini kurang kecil sedikit dan tidak di tengah. Kemudian pinggiran-nya menurutku kurang oke sih, soalnya terlihat ada busa dan kain.

Menurut info di Instagram, proses pembuatannya memakan waktu hingga 7 hari kerja. Jadi setelah cukup sabar, tanpa disangka tiba-tiba barangnya datang di hari ke-4. Good job!



No comments:

Post a Comment